SELAMAT HARI PAHLAWAN

Peran Islam dalam Hari Pahlawan, Pertempuran 10 November

Islam dinilai memiliki peran penting di balik peristiwa pertempuran 10 November 1945 di Surabaya yang saat ini diperingati sebagai Hari Pahlawan. Pertempuran Surabaya merupakan pertempuran yang terjadi untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia dari tentara sekutu.
Pasca-kemerdekaan, berbagai daerah di Indonesia bergejolak. Presiden Soekarno saat itu mendesak Jenderal Soedirman untuk memberikan fatwa atau hukum mempertahankan kemerdekaan bagi umat Islam. Saat itu, Indonesia belum memiliki tentara yang memadai.

“Jenderal Soedirman bertanya pada Hadratussyaikh KH Hasyim Asy’ari, bagaimana hukumnya berjihad membela agama. Lalu dikeluarkan Fatwa Jihad,” kata KH Wahyul Afif Al-Ghafiqi kepada CNNIndonesia.com dalam rangka memperingati Hari Pahlawan.

Pada 17 September 1945, KH Hasyim Asy’ari mengeluarkan Fatwa Jihad yang berisi ijtihad bahwa perjuangan membela tanah air adalah jihad fi sabilillah atau berjuang di jalan Allah.

Fatwa ini-lah yang menjadi penggerak alim ulama di seluruh Indonesia untuk mengajak masyarakat berjuang di jalan Allah mempertahankan kemerdekaan dari tentara sekutu.

Termasuk saat kesepakatan gencatan senjata pada 30 Oktober di Surabaya dengan pasukan Sekutu-Inggris tak dipenuhi. Hasyim Asy’ari sebagai komando tertinggi Laskar Hizbullah menginstruksikan masyarakat dari berbagai penjuru untuk memasuki Surabaya siap bertempur.

Dikutip dari situs NU, KH Abbas Buntet Cirebon ditunjuk untuk memimpin langsung pertempuran dengan komandan resimen diantaranya Kiai Wahab (KH Abd Wahab Hasbullah), Bung Tomo (Sutomo), Cak Roeslan (Roeslan Abdulgani), Cak Mansur (KH. Mas Mansur), dan Cak Arnowo (Doel Arnowo).

“Karena fatwa tersebut, kiai, alim ulama, para santri langsung bergerak menuju Surabaya dan banyak yang menemui syahid,” kata Wahyul.

Pekik takbir Bung Tomo saat pertempuran 10 November hingga saat ini masih dikenang membangkitkan semangat para pejuang.

Pertempuran yang berlangsung hingga tiga minggu itu berhasil membuat tentara Sekutu-Inggris kewalahan.

Pertempuran Surabaya yang heroik itu lalu ditetapkan sebagai Hari Pahlawan melalui Keppres Nomor 316 tahun 1959 pada 16 Desember 1959.

Ustaz Wahyul menganjurkan setiap orang untuk mengirimkan doa maupun membacakan ayat Alquran untuk para pejuang dan juga korban perang seperti korban kerja rodi dan romusha.

“Bukan hanya pahlawan, tapi juga masyarakat biasa yang gugur karena kerja rodi dan romusha jumlahnya sangat banyak. Mereka berperan untuk membuat bangsa Indonesia seperti saat ini,” tutur Wahyul.

Sumber = CNN Indonesia

Entrepreneurship

Melahirkan sikap-sikap cerdas, kreatif, inovatif, ingin tahu, berfikir terbuka, produktif, berorientasi iptek.

spiritual

Melahirkan sikap-sikap; Taat beragama, jujur, amanah, adil, bertanggung jawab, berempati, berani mengambil resiko, pantang menyerah, rela berkorban, dan berjiwa patriotik, ramah, saling menghargai, toleran, peduli, suka menolong, gotong royong, nasionalis, mengutamakan kepentingan umum, dinamis & percaya diri.

Leadership

Melahirkan sikap-sikap; energik, kerja keras, bersih dan sehat, disiplin dan sportif, tangguh, andal, kooperatif, kompetetif, ceria dan gigih.

keterangan

Goal pendidikan IDBC. Setiap orang dari anak didik harus bisa ambil peran dan fungsi sesuai potensi dan kompetensinya dalam perjuangan membangun kejayaan Ummat khusus dalam bidang Dakwah. Sedangkan untuk dirinya ia harus bisa mandiri secara ekonomi atau menjadi entrepreneur. Mampu menolong dirinya sendiri dan peduli kepada orang lain dan lingkungannya

keterangan

Tahapan ketiga yang juga berlangsung selama 3 bulan. Dari 2 tahapan sebelumnya yaitu team IDBC telah memiliki informasi valid secara data dan fakta sehingga data dan fakta tersebut menjadi modal untuk melakukan pola pendekatan yang efektif dan efisien bagi setiap anak. Pada tahapan ini team IDBC berusaha maksimal untuk mengembangkan potensi strategisnya dengan pola asistensi atau pendampingan, baik secara pribadi ataupun kelompok. Tahapan ini merupakan tahapan pembangunan kompetensi anak didik sesuai dengan potensi strategisnya agar bisa tumbuh dan berkembang optimal sehingga bisa menjadi expert di bidangnya

keterangan

Tahapan lanjutan dari tahapan pertama untuk mendapatkan akurasi data. Tahapan ini berlangsung selama 3 bulan secara khusus untuk memastikan apakah data yang telah
dihimpun sebelumnya sama dengan fakta nyatanya. Team pengasuh IDBC akan memantau setiap anak dan akan mencatat hal-hal penting menyangkut kesesuaian data dan fakta.

keterangan

1. Potensi bakat bawaan
2. Potensi minat
3. Skill real
4. Hobby
5. Sifat dan sikapnya dalam keluarga dan lingkungan
6. Mindset (Pola pikir)
7. Pola belajar
8. Histori prestasi
9. Histori penyakit yang pernah diderita
10. Pola pendidikan keluarga
11. Info pengetahuan keagamaan Amaliah ibadah harian, dll