Arum Nazlus Shobah: Juara Belia Panahan Berkuda

Sebelum berkuda, dia harus dapat menguasai insting memanah cepat dengan baik.

Banyak cara untuk merepresentasikan kecintaan kepada agama, bangsa dan negara. Arum Nazlus Shobah memilih olahraga panahan berkuda untuk membawa Indonesia harum di kancah dunia. Sebelum menjadi juara, gadis belia yang baru berusia 13 tahun ini  sudah mengenal olahraga panahan pada usia delapan. “Saya belajar memanah terlebih dahulu pada usia delapan tahun. Tepatnya saat kelas 2 SD,”ujar Arum saat dihubungi Republika, Selasa (19/10).

Arum menyukai olahraga ini karena terinspirasi dari dua kakaknya yang juga  juara panahan, Arsa Wening dan Kharisma Zaky. Sejak awal, mereka dididik ayah ibunya lewat olahraga sunnah itu. Tidak sekadar berolahraga,  panahan mampu mengasah Arum dan saudara-saudaranya agar lebih fokus dan disiplin.

photo.

Arum Nazlus Shobah – (Dok Republika)

Arum dididik dengan telaten oleh ayahnya agar menguasai kemampuan memanah ground dan memanah cepat (fash shoot). Skill ini mengharuskannya untuk  memanah cepat tanpa melihat busur dan panah. Suatu kemampuan yang menjadi syarat penting bagi seorang pemanah berkuda. Karena itu, Arum menjelaskan, sebelum berkuda, dia harus dapat menguasai insting memanah cepat dengan baik.

Arum kemudian memperdalam proses belajar berkudanya pada 2020, tepatnya pada masa awal pandemi Covid-19 melanda Indonesia. Masa itu tepat  dengan kelulusannya sebagai siswa sekolah dasar (SD).“Kondisi PSBB (pembatasan sosial berskala besar) menjadi momen terbaik untuk saya memperdalam panahan berkuda,” kata putri dari  Sekretaris Jenderal Komunitas Panahan Berkuda Indonesia (KPBI) Sunaryo Adhiatmoko itu.

Dalam kurun waktu dua tahun, Arum dapat menguasai berkuda dan memanah berkuda. Masa pandemi  dimanfaatkan Arum sebagai ajang latihan dan fokus terhadap panahan berkuda. Semua proses itu itu dia lakukan  selama satu tahun penuh.

Selama pelatihan,  Arum diajarkan tentang tanggung jawab, kedisiplinan, dan kepemimpinan. Menurut dia, jenis olahraga ini memiliki risiko tinggi yang membutuhkan kemampuan mengendalikan kecepatan kuda tanpa memagang tali kekang  sekaligus memanah cepat dalam tempo detik.

“Olahraga ini mengajarkan saya untuk menjadi Muslimah yang kuat, sabar, dan mau berkorban untuk orang lain. Karena semua aktivitas ini membutuhkan tim yang solid. Dan terlebih, memanah berkuda merupakan anjuran Rasulullah SAW,” kata dia.

Peran keluarga dan pola asuh

Pada usia yang begitu muda, Arum dapat memberikan prestasi  gemilang untuk Indonesia. Arum pernah memberikan kado spesial untuk negeri ini  dengan mempersembahkan trofi medali sebagai juara umum kategori dewasa yang bertepatan dengan kemerdekaan ke-76 RI di Ankara Turi.

Tak sampai di situ, Arum juga berhasil menyabet kembali trofi juara umum pada ajang Istanbul Cup 2021 atau  International Horseback Archery Siege System di Istanbul, Turki, pada September 2021. Dia kembali memenangkan tiga kategori pertandingan sebagai peringkat satu dari 82 atlet pemanah berkuda.

Peran orang tua dalam pengasuhan kepada Arum begitu besar. Dia menyebut, sang ayah merupakan sosok yang mengarahkan anak-anaknya untuk mengasah kemampuan dan anugerah dasar yang diberikan Allah, yakni panca indera dan insting. Dalam dunia panahan berkuda, besarnya potensi dari anugerah Allah tersebut akan terlihat apabila terus diasah.

“Sehingga saya memang hidup dan besar di lingkungan keluarga yang paham tentang panahan berkuda Indonesia,” kata Arum. N ed: a syalaby ichsan

Profil

Nama: Arum Nazlus Shobah

Tgl/lahir: Depok, 14 Mei 2008

SD: SDIT Asalamah (lulus 2020)

 

Prestasi:

– Juara Umum International Horseback Archery Circukar Track, Agustus 2021 di Ankara Turki

– Juara Umum International Horseback Archery Siege System, September 2021 di Istanbul Turki

– Pemanah Berkuda putri pertama di Indonesia yang menjuarai Kejuaraan Horseback Archery di tingkat internasional

berita terbaru

IDBC BERDUKA

IDBC BERDUKA Telah meninggal dunia MUH. NAUVAL LAULANG, salah satu

Islamic Digital Boarding College 2021 © All Rights Reserved. Design by said azmatkhan & ABD JALIL

Entrepreneurship

Melahirkan sikap-sikap cerdas, kreatif, inovatif, ingin tahu, berfikir terbuka, produktif, berorientasi iptek.

spiritual

Melahirkan sikap-sikap; Taat beragama, jujur, amanah, adil, bertanggung jawab, berempati, berani mengambil resiko, pantang menyerah, rela berkorban, dan berjiwa patriotik, ramah, saling menghargai, toleran, peduli, suka menolong, gotong royong, nasionalis, mengutamakan kepentingan umum, dinamis & percaya diri.

Leadership

Melahirkan sikap-sikap; energik, kerja keras, bersih dan sehat, disiplin dan sportif, tangguh, andal, kooperatif, kompetetif, ceria dan gigih.

keterangan

Goal pendidikan IDBC. Setiap orang dari anak didik harus bisa ambil peran dan fungsi sesuai potensi dan kompetensinya dalam perjuangan membangun kejayaan Ummat khusus dalam bidang Dakwah. Sedangkan untuk dirinya ia harus bisa mandiri secara ekonomi atau menjadi entrepreneur. Mampu menolong dirinya sendiri dan peduli kepada orang lain dan lingkungannya

keterangan

Tahapan ketiga yang juga berlangsung selama 3 bulan. Dari 2 tahapan sebelumnya yaitu team IDBC telah memiliki informasi valid secara data dan fakta sehingga data dan fakta tersebut menjadi modal untuk melakukan pola pendekatan yang efektif dan efisien bagi setiap anak. Pada tahapan ini team IDBC berusaha maksimal untuk mengembangkan potensi strategisnya dengan pola asistensi atau pendampingan, baik secara pribadi ataupun kelompok. Tahapan ini merupakan tahapan pembangunan kompetensi anak didik sesuai dengan potensi strategisnya agar bisa tumbuh dan berkembang optimal sehingga bisa menjadi expert di bidangnya

keterangan

Tahapan lanjutan dari tahapan pertama untuk mendapatkan akurasi data. Tahapan ini berlangsung selama 3 bulan secara khusus untuk memastikan apakah data yang telah
dihimpun sebelumnya sama dengan fakta nyatanya. Team pengasuh IDBC akan memantau setiap anak dan akan mencatat hal-hal penting menyangkut kesesuaian data dan fakta.

keterangan

1. Potensi bakat bawaan
2. Potensi minat
3. Skill real
4. Hobby
5. Sifat dan sikapnya dalam keluarga dan lingkungan
6. Mindset (Pola pikir)
7. Pola belajar
8. Histori prestasi
9. Histori penyakit yang pernah diderita
10. Pola pendidikan keluarga
11. Info pengetahuan keagamaan Amaliah ibadah harian, dll